Bismillah
Di alam semesta ini termasuk di dalamnya planet bumi yang dikenal
sebagai dunia yang kita pijak memiliki bermacam-macm hukum alam. Dan segala hukum
alam yang berlaku ini merupakan bagian dari beberapa hukum Allah SWT atau kehendakNya.
Termasuk salah satu hukum alam yang menjelaskan bahwa di dunia ini
berlaku hukum berlawanan. Istilah yang lebih populer adalah hukum polaritas.
Maksud dari hukum alam berlawanan adalah segala hal yang ada di bumi ini
memiliki pasangan lawan mainnya. Seperti yang kita ketahui diantaranya seperti;
dalam warna ada hitam ada putih, dalam hari ada siang ada malam, dalam paras
wajah ada cantik rupa ada buruk rupa, dalam penilaian ada baik ada buruk, dalam
suatu cita-cita ada kegagalan ada keberhasilan, dalam pemberian sesuatu ada
yang ditolak dan ada yang diterima, dalam emosi jiwa ada cinta dan ada benci dll.
Hubungan yang berlawanan yang memainkan perannya masing-masing itu
jika kita lihat sekilas diantara keduanya adalah musuh yang yang tak pernah
bisa berdampingan untuk melangkah bersama. Namun jika kita pelajari lebih dalam
ternyata kedua jenis yang antagonis ini merupakan satu-kesatuan, walau diantara
keduanya memilki perbedaan yang mencolok.
Sahabat pembaca yang budiman, Apakah anda masih bingung dengan apa
yang saya jelaskan di atas? Oke, agar lebih mudah dicerna, saya akan coba
memberi beberapa pertanyaan.
·
Apakah
anda suka dibenci atau dicintai?
·
Apakah
anda suka kesenangan atau kesusahan?
·
Apakah
anda suka diterima cintanya atau ditolak cintanya?
·
Apakah
anda suka dengan keberhasilan atau kegagalan?
Dan dari 4 contoh pertanyaan tersebut, saya yakin anda akan memilih
jawaban yang lebih memnguntungkan yaitu dicintai daripada dibenci, kesenangan
dari pada kesusahan, diterima cintanya dari pada ditolak cintanya dan anda
pasti lebih suka keberhasilan daripada kegagalan. Mengapa demikian? Karena pada
dasarnya manusia itu lebih suka dengan hal yang menyenangkan ketimbang kepedihan.
Itu adalah hal yang mansuawi yang bersifat alami.
Coba dilihat kembali 4 pertanyaan diatas. Apakah ada yang bisa
diambil faedahnya selain hanya sekedar memilih?. Coba kalau saya hilangkan
pilhan yang tidak anda pilih, saya ambil contoh dua saja. Pertama antara cinta
dan benci, kedua antara kesenangan dan kesusahan. Apakah ada sesuatu yang bisa
memberikan makna dari percobaan nanti.
Pilihan pertama saya akan saya coba hilangkan bencinya, sehingga
yang ada hanya cinta. Berarti semua orang-orang yang yang memiliki rasa cinta
akan langsung menjadi pasangan. Konsekuensi dari tak ada benci berarti di dunia
ini tidak ada permusuhan dan yang ada hanya kedamaian karena semua yang
mencintai menjadi akan pasangan hidup, pasangan persahabatan, baik antar
individu, kelompok atau bahkan antar negara. Sehingga sekarang tidak ada cerita
perselingkuhan, tidak ada cerita saling menjatuhkan antar golongan, dan tidak
akan ada cerita tentang peperangan, perebutan kekuasaan atau satu negara dengan
negara lainnya saling menjajah, sebab tak ada kebencian didunia ini. Namun,
kita lihat pada kenyataannya, apakah kita benar-benar tidak melihat tidak ada
perselingkuhan, tiadanya saling menjatuhkan antar golongan, peperangan,
penjajahan? Kepastian jawabannya adalah “Tidak”, justru sebaliknya dunia ini
penuh dengan perselingkuhan, jatuh sana jatuh sini dan peperangan yang terus
melanda di beberapa negara dunia. Nah, ini menandakan bahwa kebencian itu juga
ada. Dan jika anda bisa merasakan namanya rasa cinta, itu karena rasa benci
ada.
Begitu pula jika saya ambil pilihan yang kedua, akan saya coba
hilangkan kata kesusahan. Bila dunia ini tak ada orang susah. Oh.... niscaya
yang disebut-sebut dengan surga dunia mungkin ada karena semua orang merasakan
senang. Tak ada kemiskinan, tak ada kelaparan, maupun orang keberatan hutang dan
tindakan kriminalitas hampir tak pernah dijumpai sebab kesejahteraan
benar-benar terjamin, dll. Tapi tunggu dulu sejenak, apakah sekarang dunia ini
tak ada yang namanya kemiskinan, kelaparan, keberatan hutang atau tindakan
kriminalitas? Hanya ada dalam mimpi!. Hampir tak bisa ditemui. Dan hal ini juga
menandakan bahwa jika anda bisa merasakan kesenangan itu artinya anda juga bisa
merasakan kesusahan.
Dari contoh-contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, segala
sesuatu yang berlawanan itu pada dasarnya merupakan satu-kesatuan. Seperti
layaknya koin yang memilki dua belah sisi yang saling berseberangan. Namun koin
yang memiliki dua mata sisi itulah yang memiliki nilai jual. Kalau ada koin
yang hanya memiliki satu sisi mata uang saja, mana mungkin bisa sampai ke
warung-warung, toko-toko, para penjual sebagai uang yang memiliki nilai tukar.
Jadi memang tak terbantahkan bahwa pepatah mengatakan “kegagalan
adalah awal dari kesuksesan”. Pada saat kita berada pada masa kegagagalan
yakinlah bahwa sebentar lagi
keberhasilan itu akan datang.
Tidak ada cerita kegagalan yang abadi dan begitu pula keberhasilan,
keduanya saling silih berganti. Tak ada pengusaha yang berhasil terus atau untung
terus. Juga, tak ada pengusaha yang gagal terus atau rugi terus. Suatu saat
kegagalan dan keberhasilan, keuntungan dan kerugian akan di alami seiring
berjalannya waktu.
Susah atau senang, untung atau rugi dan berhasil atau gagal adalah
suatu hal yang wajar yang akan selalu memberi warna di setiap sudut-sudut
kehidupan manusia.
Yang terpenting adalah dikala mengalami kesusahan, kerugian,
kegagalan berusaha untuk mensikapinya dengan sabar, pantang menyerah, tidak
putus asa. Karena hukum alam akan senantiasa berbicara bahwa kesusahan,
kerugian dan kegagalan adalah merupakan bagian dari keberhasilan.
Agar semakin yakin dan optimis bahwa di balik kesusahan pasti ada
kemudahan, dibalik kegagalan pasti ada keberhasilan, akan saya cuplik ayat-ayat
Allah dalam dalam Al-Qur’an di surat Alam Nashroh nomor surat 94 ayat 5 dan 6
berikut dibawah ini;
فَإِنَّ مَعَ الْعُسرِيُسْرًا (۵) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِيُسْرًا
(٦)
Artinya; 5. “ Maka sesungguhnya, bersama kesulitan ada kemudahan”
6. “
Sessungguhanya, bersama kesulitan ada kemudahan”
Dalam cuplikan ayat-ayat diatas firman Allah menerangkan bahwa
dibalik kesulitan ada kemudahan. Dan bahkan Allah sampai berfirman dua kali
dengan kalimat yang sama, ini berarti kalimat ini betul-betul sebagai penekanan
dan penegasan sekali lagi bahwa kemudahan yang diperoleh tidaklah lepas dari
kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Sahabat pembaca yang budiman, jika kita ingin keberhasilan. Maka!
Berusahalah, berdo’alah, semangat terus pantang menyerah dan yakinlah bahwa
saudara sudah mendekati pada detik-detik kesuksesan dan keberhasilan yang
barokah.
Semoga Allah memperkaya hidup kita dengan penuh hikmah. Aamiin
Alhamdulillah.