Rabu, 22 Agustus 2012

Aji Ning Rogo Soko Busono lan Aji Ning Ati Soko Lathi


Bismillah
Ilmu tentang akhlak yang kita dapatkan dari contoh-contoh suri tauladan Nabi Muhammad SAW, terkadang bisa kita temui di berbagai pelajaran akhlak yang dibuat dalam pepatah atau peribahasa. Namun pada dasarnya teori apapun yang memberi pelajaran tentang akhlakul karimah itu adalah berasal dari Allah SWT. Seperti salah satu pepatah jawa mengatakan bahwa "Aji Ning Rogo Soko Busono lan Aji Ning Ati Soko Lathi"  yang kurang lebih artinya Kekuatan kebaikan Raga berasal dari cara berbusana dan kekuatan kebaikan hati berasal dari ucapan.
Secara umum manusia akan dihormati jika bisa berbusana yang baik, sopan, rapih. Dan secara khusus bagi umat beragama islam akan lebih dihormati dan dihargai jika berpakaian yang benar-benar islami dan rapih. Bukan hanya karena sebagai status saja. Sebagai contoh; Polisi dihormati karena seragam polisinya, seorang Ustadz dan Ustadzah akan di hormati karena cara berpakaiannnya yang islami dll. Karena Polisi, Ustadz dan Ustadzah adalah tokoh-tokoh masyarakat jadi wajar saja bila dihormati masyarakat. Namun ini bisa berlaku sama bagi rakyat biasa meskipun berstatus sebagai warga biasa saja seperti pedagang kaki lima, penjual jamu, tukang becak, ojek, tukang pos, tukang baso, Pak RT, Pak RW dll,  namun dalam kesehariannya bisa berusaha berpakaian yang baik, sopan dan rapih, maka orang-orang yang meilhatnya pun akan merasa nyaman dan bisa jadi segan. Kalau pendapat saya ini masih anda ragukan coba Anda lihat gambar ilustrasi dibawah ini ....




Bagaimana, sudahkah Anda menentukan pilihan sebagai jawaban dari pertanyaan “manakah cara bebusana yang enak di pandang?
Itu sebagai bukti “Aji ning rogo soko busono” memang benar adanya. Meski kita tidak bisa menilai seseorang dari segi fisiknya saja seperti Bu’le istrinya Pa’le bilang “Don’t Judge Only by The Cover”,  tapi dari sisi busana saja orang bisa memberi nilai plus tersendiri. 
Alangkah indahnya bila dipandang, karena suatu pandangan yang tak hanya sebatas dimata namun bisa sampai masuk menembus hati pada saat melihat seseorang yang bukan tokoh masyarakat bukan pula dari kalangan pejabat, dia hanyalah seorang rakyat biasa yang hidup dari kalangan orang-orang sederhana akan tetapi dari cara dia berbicara dan bertutur kata tak pernah sedikitpun ada celaan, cemoohan, kata-kata kasar dan kotor atau gunjingan yang muncul dari bibirnya, yang ada hanya kata-kata dan kalimat yang baik, sopan juga lemah lembut memperlihatkan ucapan yang keluar dari hati, juga ucapan-ucapan kejujuran yang kadangkala pahit dirasakannya. Itu semua berhubungan erat dengan sepenggal kalimat pepatah yang saya sebutkan sebelumnya “Aji Ning Diri Soko Lathi” yaitu kekuatan kebaikan hati ada pada ucapan yang baik dan selalu menjungjung tinggi kejujuran. 
Apabila dua rangkaian kalimat yang terdapat dalam satu pepatah ini bisa bersatu, maka para artis yang bisa jadi idola karena pintar dan mewah berbusana dan para pejabat yang dihormati karena punya kuasa yang keduanya kalah dengan sendirinya karena persaingan kehidupan glamor yang kompetitif dan dunia politik bakal terlupakan oleh seorang manusia sederhana yang senantiasa menjaga cara berpakaiannya yang baik, sopan, rapih, benar-benar islami meski tak mewah dan juga yang senantiasa mampu menjaga ucapan baiknya dan kejujurannya.
Itulah baiknya ilmu salah satu pepatah Jawa yang mengajarkan tentang Akhlakul Karimah (Budi Pekerti Yang Mulia). 
Alhamdulillah