Minggu, 26 Agustus 2012

Buku-buku itu mengalihkan perhatian anakku


Bismillah
Pagi hari itu, di hari Minggu pagi yang cerah. Udara yang masih segar namun hawa dingin terasa sampai menembus tulang yang hampir menggigil dibuatnya. Seperti itulah suasana setiap pagi di kota Sukabumi. Terkadang hawa seperti ini bisa dirasakan sampai pukul 11 pagi. Maka sayang sekali waktu yang berkualitas ini untuk dilewatkan bila tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, misalnya saja beres-beres rumah seperti cuci piring, menyapu lantai, dan kegiatan positif lainnya.  
Setiap hari libur saya juga memiliki tugas khusus untuk total mengurusi Dafa putra pertama saya. Seperti biasa dafa selalu menarik-narik paksa ayahnya jika ingin bermain di depan teras. Entah bermain bola, bermain lempar-lemparan dll. Noufal, lala, dan satu anak yang tidak saya kenal kebetulan duduk-duduk di depan teras rumah kontrakan menarik perhatian dafa untuk bermain. Noufal anak tetangga sebelah rumah saat itu membawa mainan gamebot semacam PSP mobile ukuran sedang yang bisa dibawa kemana-mana bermerk PXP.
Ada yang menarik perhatian saya pada pagi hari itu. Saya agak heran melihat tingkah dafa biasa saja melihat kawan-kawannya bermain game tersebut, malah dia membawa 3 macam buku berupa 1 buku Iq’ro, 2 buku cerita tentang kisah para Nabi dan Si Kancil yang saya beli di pasar kemarin. Dia perlihatkan buku-buku barunya ke depan teman-temannya yang sedang asyik bermain di teras. Padahal biasanya sebelum saya belikan buku-buku tersebut setiap kali melihat noufal atau lala teman-temannya bermain dengan PXP, langsung dia merengek-rengek minta dibelikan.
Dafa mulai menarik-narik saya keluar menuju teras. Dan yang membuat saya terkejut, kali ini dia bukan mengajak untuk bermain akan tetapi meminta saya untuk membacakan cerita yang ada dalam buku. Di saat kawan-kawannya sedang asyik bermain pas di ujung teras rumah, dafa justru terus meminta saya membacakan buku-bukunya di depan mereka. Dalam hati saya, mungkin dafa ini hanya ingin memperlihatkan pada kawan-kawanya kalau dia punya mainan baru yang lebih keren ketimbang mainan yang mereka miliki, yaitu buku-buku penuh gambar-gambar yang berwarna.
Saya juga mulai asyik membaca buku cerita tentang Kancil anak nakal yang suka mencuri ketimun, dafa yang mendengarkan sembari sesekali melihat kepada kawan-kawannya yang bermain gamebot lalu kembali lagi menunjuk-nunjuk buku cerita Kancil yang sedang saya pegang. Kemudian saya mulai konsentrasi membacakan cerita Kancil itu dan tak peduli dafa memperhatikan atau tidak, saya terus membaca sampai akhir cerita.
Tak dinyana tak diduga setelah saya selesai membacakan cerita itu, ternyata kawan-kawan dafa yang sebelumnya terhanyut dalam game-game yang ada pada PXP  itu berbalik badan ikut memperhatikan cerita Kancil yang saya bacakan. Dari tatapan wajah mereka menunjukan mereka mendengarkan saya membaca dari tadi. Lalu mereka mulai berkomentar dan ngomong-ngomong satu sama lain tentang kancil. Tiba-tiba salah satu dari mereka ada yang menyahut dengan berkata “Sini saya bacain buku ceritanya”, karena waktu itu saya harus ke kamar kecil. Akhirnya dafa dan teman-temannya pun berbaur bersama bermain buku-buku cerita.
Kini dafa tidak lagi merengek-rengek nangis memaksa minta dibelikan Gamebot PXP. Sekarang teman-temannya pun mulai menyukai dan bermain dengan buku-buku yang dibawa oleh dafa melupakan PXP yang mereka bangga-banggakan..
Sungguh momen yang sangat berharga yang memberi pelajaran bagi saya. Alat-alat permainan zaman sekarang yang serba modern begitu besar menyita perhatian dan mempengaruhi anak-anak masakini bisa saja kita alihkan dengan buku-buku. Mungkin saja nofal, lala dan satu temannya mereka tiba-tiba mau mendengarkan cerita yang saya bacakan karena belum pernah mengetahui cerita-cerita itu atau hanya sesekali saja dibiasakan dengan buku-buku cerita oleh orang tua mereka. Atau barangkali buku cerita akan lebih menarik perhatian mereka kalau kita tak bosan-bosan membacakan bukunya dan membujuk dengan rayuan jitu agar senang dibelikan buku. Yang suatu saat nanti buku-buku bacaan akan menggantikan perhatian mereka dari segala bentuk dan macam permainan yang tidak mendidik di zaman modern yang serba canggih ini yang tak banyak memberi faedah bagi tumbuh-kembangnya anak.
Ayo! Mulai dari sekarang budayakan untuk membaca buku dan bujuk anak-anak, adik-adik untuk menyukai buku. Ajari! mereka sebagai generasi penerus Bangsa ilmu pengetahuan dan nilai-nilai luhur kemanusiaan melalui buku serta cerita kisah para Nabi, cerita rakyat, cerita para Pahlawan, cerita legenda yang takan pernah hilang ditelan oleh zaman. Itu semua terdapat dalam buku.
Alhamdulillah