Kamis, 09 Agustus 2012

Kedahsyatan peristiwa satu malam disetiap 360 harinya



Kedahsyatan peristiwa satu malam disetiap 360 harinya
Pernahkah Anda merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena suatu momen kehidupan yang terjadi hanya setahun sekali atau bahkan seumur hidup sekali. Mungkin dapat saya gambarkan kebahagiaan itu, seperti mendapat gaji 13, kenaikan pangkat tertinggi, kenaikan jabatan yang paling strategis, dangangannya laris manis, sawah dan kebunnya panen melimpah ruah, bisa membuat buku yang jadi best seller berturut-turut, bisa diterima di Universitas terfavorit, mendapat nilai cumlaude, diterima di perusahaan multi-international sehingga gajinya setaraf dengan excekutif di Amerika, atau kebahagiaan apapun yang Anda rasakan paling membahagiakan seumur hidup Anda. Perasaan bahagia pada saat itu akan mengubah hidup Anda menjadi lebih hidup dan memberi aura yang positif pada diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda, sehingga dalam menjalankan aktifitas demi aktifitas penuh dengan semangat, energik, hati yang berbunga-bunga, senyum sana-sini. Itulah efek dari kebahagiaan, akan memberikan efek baik bagi si pemiliknya. Alangkah senangnya apabila bisa merasakan kebahagiaan itu tiap tahun.
Kawan-teman-sahabat pembaca yang budiman, tahukah? bahwa ada suatu kebahagiaan yang bisa Anda rasakan tiap tahun dan lebih hebatnya lagi jika Anda bisa mendapatkan kebahagiaan yang satu ini berarti Anda adalah orang yang sangat beruntung, karena kebahagiaan ini sejatinya hanya bisa diperoleh oleh hamba-hamba Allah yang sangat sholih, fakih (memiliki faham agama tinggi yang sangat menguasai ilmu secara teori dan praktik), ahli ibadah, orang yang tidak pernah berbuat maksiat sekejap matapun selama dalam kurun waktu 80 tahun.
Coba kita renungkan sejenak!
v       Apakah kita ini tergolong hamba Allah yang sholih? Atau kadang sholih kadang tidak, bahkan banyak tidaknya daripada sholehnya L
v    Atau tergolong orang-orang yang memiliki kefahaman agama yang tinggi?  Atau hanya faham agama sekedar pengetahuan tanpa dibarengi dengan amalnya, atau mungkin sudah wawasan ilmu agama kurang tak ada amal pula L
v     Ahli ibadahkah kita? Atau ahli maksiatkah kita L
v   Dan yang terakhir apakah kita benar-benar akan berumur 80 tahun yang bisa kita pergunakan hanya untuk menghamba kepada Allah, selalu mengutamakan kepentingan agama diatas segalanya, mencitai Allah & Rosulallah diatas cinta kita terhadap ibu kita, istri kita, anak-anak kita. Dan dalam segenap usia kita, segala tindak-tanduk kita hanya mencari pahala Allah, Ridho Allah, Surga Allah. Apakah demikian?. Padahal dalam hadits Nabi menjelaskan bahwa umur umatnya Nabi Muhammad SAW hanya berkisar 60-63 tahun saja. L
Sebagai rujukan, saya pernah mempelajari ilmu agama mengenai penjelasan diatas. Dibawah ini disebutkan dalam ajaran Nabi Muhammad yang berkaitan erat;
Telah diriwayatkan dalam Hadits Ibnu Abi Haatim, dari ‘Ali Ibnu ‘Urwah, ia (‘Ali) berkata, “Pada suatu hari Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, menyebutkan ada 4 (empat) orang dari golongan Bani Isro’il, mereka beribadah selama 80 (delapan puluh) tahun menyembah (beribadah) kepada Alloh tidak pernah menentang Alloh sekejap mata pun, lalu Rosululloh menyebutkan namanya, yaitu: 1). Ayub, 2). Zakria, 3). Hizqil bin ‘Ajuz, 4). Yusya’ bin Nun. ‘Ali bin ‘Urwah, berkata, “Lantas para sahabat Rosulillahi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam merasa keheran-heranan karena mendengar kisah tersebut. Maka malaikat Jibril mendatangi Rosululloh, terus berkata, “Ya Muhammad, umatmu merasa heran, karena golongan mereka ini beribadah selama 80 (delapan puluh) tahun tidak pernah menentang (mendurhakai) Alloh sekejap mata pun. Maka sungguh Alloh telah menurunkan sesuatu yang nilainya lebih baik daripada itu. Lantas malaikat Jibril membaca: Yang artinya“1. Sesungguhnya Kami (Alloh) telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qodar/kemuliaan. 2. Dan tahukah kamu apakah malam Qodar itu? 3. Malam Qodar itu lebih baik dari seribu bulan.
Semoga saja kita tergolong menjadi hamba Allah yang sedang menuju kesholihan, memilki faham agama yang baik, menjadi hamba-hambaNya yang selalu berusaha menjadi Ahli ibadah. Aamiin Ya Allah J
Sungguh kabar yang menggembirakan bagi kita sebagai umat yang terakhir, bahwa kebahagiaan menjadi Hamba yang Sholeh, Hamba yang fakih, Ahli ibadah yang tidak maksiat sekejap saja selama 80 tahun itu juga bisa Anda raih dengan tidak melewatkan untuk ibadah sehari-semalam di malam kodar “Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan“. Satu malam yang hanya berjalan dari waktu matahari tenggelam di waktu maghrib sampai terbitnya Sang Fajar di waktu shubuh dan ini hanya datang mengunjungi umat islam setahun sekali, pada saat bulan Suci Ramadhan.
Kawan-teman-sahabat pembaca yang budiman masih ingatkah dengan bunyi ayat-ayat Al-Qur’an yang ada dalam Surat Al-Qodar dengan nomor surat. Saya yakin insya Allah, kawan semua masih ingat dan hafal betul dengan surat ini, karena sedari kecil diajari mengaji surat-surat juz amma dan barangkali pada surat itu sehari sekali kita gunakan untuk bacaan pada saat sholat setelah membaca Al-fatihah. Dalam surat itu dijelaskan secara gamblang tentang Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan.
Yang dimaksud dengan malam kodar atau Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan oleh Allah sudah diajarkan dalam wahyunya yang dibawa oleh Malaikat Jibril kepada Utusannya. Pelajaran itu termaktub dalam ayat 1 sampai 5 surat Al-Qodar yang di firmankan Allah:



1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qodar malam kemuliaan.
2. Dan tahukah kamu Apakah Lailatul Qodar/malam kemuliaan itu?
3. LailatulQodar/malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala  urusan.
5. Malam itu (penuh) keselamatan sampai terbit fajar.

Di dalam ayat di atas dijelaskan bahwa Malam kodar atau Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan lebih baik dari seribu bulan. Yang dimaksud adalah kebaikan-kebaikan yang kita kerjakan dalam malam itu baik membaca Al-Qur’an, dzikir, sholat-sholat sunah, sedekah, membantu orang yang sedang kesusahan, berdo’a, puasanya, sholat tarawihnya dan segala kebaikan yang kita kerjakan oleh Allah akan diberikan pahala yang lebih baik dari kebaikan yang kita kerjakan selama 1000 bulan. Akan saya coba buat ilustrasinya dibawah ini, coba perhatikan yah! J
Formulanya: Pahala Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan ≥ 1000 Bulan
1 Tahun = 12 bulan, jika 1000 bulan : (dibagi) 12 bulan = 83,3  Tahun

Setelah dilihat dari rumusan diatas berarti pahala yang bisa kita dapatkan adalah seperti menjadi hamba yang sholih, fakih lagi ahli ibadah yang tak masksiat sedikitpun selama 83,3 tahun bahkan lebih lagi. Masya Allah, Sub’hanallah luar biasa, superb sekali.
Namun, jangan sampai salah mentafsirkan seperti ini “Wah, itu artinya kita tak usah beramal lagi. Kan, sudah dapat pahala malam kodar. Jadi, pahala kita sudah banyak”. ini adalah kesalahan besar dalam penafsiran. Itu hanyalah keutamaan suatu amalan yang diberikan kepada umatnya nabi, dimana amalannya tak berat dikerjakan namun pahalanya sangat besar bukan kepalang.
Begitu sucinya dan baiknya serta begitu besar pahala yang bisa diraih  pada malam itu (Malam kodar atau Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan yang hanya turun dibulan Suci Ramadhan), sampai baginda nabi Muhammad mengingatkan kepada umatnya untuk bersungguh-sungguh. Sabda beliau; “Bersungguh-sungguh ibadahlah kalian pada Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan (malam kodar) di malam-malam ganjil saat 10 hari terakhir masa berakhirnya bulan Ramadhan“. (HR Bukhori). Malam ganjil di 10 malam terakhir pada bulan Ramadhan berarti jatuh pada malam ke-21, ke-23, ke-25, ke-27, ke-29.
Jangan tunda-tunda lagi kesempatan emas ini. Kapan lagi kita akan mendapatkan kebahagiaan luar biasa hebatnya pada momen kedahsyatan peristiwa satu malam yang terjadi hanya 1 malam sekali didalam 360 hari-hari yang kita lalui.
Maka persiapkanlah! dirimu, kesehatanmu, hartamu, pembelaanmu untuk ibadah semalam suntuk di Masjid sekitar Anda. Bila Anda dalam kondisi jauh dari masjid, jangan khawatir! Pahala dan barokahnya Lailatul Qodar/Malam Kemulyaan bisa didapatkan dimanapun Anda berada asalkan Anda mau beribadah dan berbuat kebaikan.
Semoga Allah selalu menaungi kita dengan hikmahNya. Aamiin