Senin, 06 Agustus 2012

Kekenyangan Saat Berbuka Puasa

Jengkel dan kesal melihat tingkah Socheh (ponakan saya) yang sedang mengerjakan sholat isya dan tarawih dengan berjamaah di rumah, seolah-olah seperti orang yang disuruh untuk menyapu seluruh halaman sekolah, yaitu malas dan sangat tidak bergairah. Saya tahu hal ini karena pada saat dia sholat posisinya tepat berada disamping kanan saya, jadi setiap gerakan yang dia lakukan terlihat.

Socheh mengerjakan sholat dengan gerakan seperti itu bukan karena malas atau juga tak bergairah untuk sholat. Dia faham betul akan kewajiban sholat. Baik dari gerakan atau bacaannya harus benar-benar khusuk, karena setiap sholat yang dikerjakan hakikinya kita sedang menghadap Sang Khalik Allah SWT. Namun kali ini dia mengerjakan sholat dengan tidak becus itu semata-mata karena kekenyangan.

Pada saat detik-detik berbuka yang ada dalam pikirannya hanya terlintas “seluruh hidangan makanan dan minuman yang diatas meja ini harus saya coba semuanya”. Kebetulan waktu berbuka ada es buah, jajanan dan juga nasi serta lauk-pauknya. Ternyata apa yang dipirkannya hampir sama persis apa yang dilakukannya. Dia melahap beberapa jajanan rengginang dilapisi saus diatasnya, dilanjutkan mengisi gelasnya dengan es buah kurang lebih 2,5 gelas. Dan 1 piring porsi penuh nasi dan lauk-pauknya habis dimakan. Dan yang terakhir adalah jajanan siomay pedas dengan sambel kacang pun tak terlewatkan.

Coba bayangkan! semua makanan itu dihabiskan hanya dalam satu waktu, yaitu waktu berbuka. Pantas saja perut menjadi penuh, yang akhirnya kekenyangan. Perut kenyang adalah suatu kenikmatan. Dan tak jarang membuat orang menjadi mengantuk. Tapi perut yang kekenyangan, apakah anda bisa merasakan kenikmatan?. Jangankan mengantuk kita berbaring saja masih terasa sakit.

Apalagi pada kondisi seperti itu kita gunakan untuk mengerjakan sholat, sekiranya mungkin akan terasa tambah sakitnya, terutama pada saat akan sujud dan rukuk. Pada akhirnya hanya menggangu aktifitas kekhusukan dalam beribadah di bulan suci Ramadhan.

Maka, kalau saja Socheh tidak kekenyangan pada saat berbuka, Insya Allah sholatnya akan lebih khusuk dan tuma’ninah. Dan kalau saja dia bisa menahan hawa nafsu untuk tidak makan berlebihan saat berbuka puasa, Insya Allah dia tidak akan tersiksa merasakan sakitnya perut gara-gara kekenyangan.

Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya agar diwaktu makan diusahakan berhenti makan sebelum kenyang. Dan ternyata menahan hawa nafsu untuk tidak makan dan minum pada saat berpuasa bukan hanya pada waktu sehabis subuh sampai dengan maghrib, namun pada waktu berbuka pun tetap menahan hawa nafsu agar tidak makan sampai kekenyangan.

Semoga allah memberi hikmah dari sepenggal cerita hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon dimaklumi bagi yang belum bisa dibalas komentarnya. Karena penulis juga memiliki kewajiban dan kesibukan yang tidak bisa dtinggalkan. Tapi tak usah khawatir, insya Allah dibalas. Terima kasih atas kesediaannya untuk mampir ^_^