Rabu, 29 Agustus 2012

Sang Astronot Legendaris yang Rendah Hati lagi Bersahaja

 Bismillah

“Ini adalah satu langkah kecil untuk seorang manusia, satu lompatan raksasa untuk umat manusia”, kalimat itu adalah kutipan ucapan sangat mahsyur dan mendunia dari seorang manusia yang menginjakan kaki untuk pertama kalinya di bulan. Ucapan dahsyat itulah yang pertama kalinya muncul dari bibir salah satu Astronot Amerika dikenal dengan nama Neil Armstrong yang ditugaskan sebagai komando dalam misi penerbangan luar angkasa ketika telah berhasil dengan selamat menginjakan kakinya di bulan pada tanggal 20 Juli 1969 dengan menggunakan pesawat luar angkasa Apollo 11.

Sejak berabad-abad lamanya manusia hidup di bumi hanya bisa memandang ciptaan Allah yang Maha Kuasa dari kejauhan, yaitu keindahan sinar terang bulan yang keindahannya akan menjadi-jadi saat bulan purnama. Tak pernah terbayangkan dalam benak manusia sedikit saja bahwa manusia akan bisa terbang ke luar angkasa apalagi sampai mampu berjalan di bulan. Tapi hal yang dianggap mustahil selama beribu-ribu tahun oleh umat manusia, kini oleh Astronot Amerika Neil Asmtrong pria kelahiran Wapakoneta, Ohio tanggal 5 Agustus 1930 mampu terpecahkan dan menjadi kenyataan.

Maka bukan tanpa alasan kalimat diatas yang dilontarkan oleh Astronot Amerika yang dijuluki sebagai Moonwalk dengan nama lengkap Neil Alden Armstrong menjadi kalimat termahsyur yang dikenal diseluruh dunia sepanjang jaman. Karena ia telah menorehkan sejarah baru yang sangat fenomenal bagi peradaban manusia dengan melaksanakan ekspedisi iilmiah paling berani yang pernah ada di abad 20.

Ada beberapa tanggapan bahwa ekspedisi penerbangan luar angkasa ke bulan yang dilakukan oleh Neil Armstrong dengan krunya merupakan bagian dari strategi politik memiliki tujuan hanya ingin menonjolkan gengsi negara Amerika kepada rival beratnya Uni Soviet selama dekade perang dingin. Seolah-olah ingin menunjukan kekuatannya dengan berlomba-lomba negara mana yang pertama kali tiba di bulan. Mimpi ini juga sudah diidam-idamkan 8 tahun sebelum berhasilnya pesawat luar angkasa milik NASA yang mendarat pertama kali di bulan oleh Presiden Amerika John F. Kennedy yang bercita-cita bahwa negara Amerika nanti adalah negara yang paling awal mengirimkan manusia ke bulan.

Namun terlepas dari segala tanggapan miring dan pencapaian keberhasilan yang luar biasa sepanjang sejarah manusia, penulis hanya ingin mengambil pelajaran bahwa dibalik pencapaian yang luar biasa ini ternyata sosok Neil Armstrong memiliki kepribadian yang baik, bersahaja lagi rendah hati. Dalam menjalankan tugas senantiasa ia jalankan dengan tanpa pamrih. Pada saat pendaratannya di bulan dia menyatakan dengan rendah hati bahwa ekspedisinya hanya sebagai bagian dari pelaksanaan tugas. Ia tak ingin terjebak dalam euforia dirinya yang dinobatkan sebagai pahlawan Amerika yang notabene menjadi selebritis secara otomatis. Pada tahun-tahun sesudahnya pun dia hanya disibukan dengan menjadi petani mengurusi lahan pertaniannya yang berada di barat daya Ohio (menurut buku “pria dari bumi” karangan Edwin Ardin juga Astronot yang menemani berjalan di bulan selama 2,5 jam).

Pernah suatu waktu Neil Armstrong diundang dalam acara wawancara oleh CBS “60 Minutes”. Dan pada saat dia ditanya mengenai dirinya sebagai manusia pertama yang mendarat di bulan, dia menjawab “Saya pikir, kita ingin dikenang bukan karena satu prestasi puncak, tetapi karena apa yang kita kerjakan sehari-hari” tutur sahajanya. Jadi kenangan yang terindah bagi Neil Armstrong adalah aktifitas kesehariannya dalam memperjuangkan impian-impiannya bukan dari puncak keberhasilannya.

Di masa akhir sisa-sisa hidupnya, Armstrong pun jarang muncul di depan publik. Dia bahkan hanya mengucapkan beberapa kalimat saja dalam beberapa detik tanpa menyebutkan bulan ketika diminta naik ke depan podium di hadapan 10 ribu orang pada perayaan ke-100 penerbangan Amerika di Dayton tahun 2003.

Kini Sang Astronot yang legendaris itu telah tiada. Tepat pada tanggal 25 Agustus 2012 Neil Alden Armstrong yang genap berusia 82 tahun telah menghembuskan nafas terakhirnya. Kabarnya dia meninggal dunia seusai menjalani operasi jantung akibat komplikasi dua hari setelah merayakan ulang tahunnya pada tanggal 5 Agustus.

Bagi warga Amerika Neil Armstrong adalah bulan yang akan selalu tersenyum kepada orang-orang yang memandangnya setiap malam tiba, seolah-olah ada pesan yang tersirat dalam indahnya sinar terang bulan bahwa “Gapailah impian besarmu yang kau anggap itu tak mungkin dengan kerja keras dan semangat agar bisa terwujud, eksplorasi dan dorong batas-batas kemampuanmu agar mencapai hasil yang maksimum, dengan tulus ikhlas melayani kewajiban pekerjaan lebih dari melayani dirimu sendiri, dan bingkailah itu semua dengan sifat-sifat luhur manusia yang bersahaja dan rendah hati”.

Alhamdulillah
Source: dari berbagai sumber media
Editor: Pekik Aulia Rochman, FB: Kiki Galery

2 komentar:

Mohon dimaklumi bagi yang belum bisa dibalas komentarnya. Karena penulis juga memiliki kewajiban dan kesibukan yang tidak bisa dtinggalkan. Tapi tak usah khawatir, insya Allah dibalas. Terima kasih atas kesediaannya untuk mampir ^_^